IG

Header Ads
#

REFORMASI TIDAK MENGUBAH APAPUN HANYA DEMOKRASI



REFORMASI TIDAK MENGUBAH APAPUN  HANYA DEMOKRASI

Tanpa terasa 20 tahun sudah Indonesia pasca reformasi, banyak sekali waktu itu efioria untuk menatap indonesia di masa depan menjadi lebih baik dari segala hal.
Mungkin sebagian dari kita masih ingat bahwa kejadian tersebut di awali dengan krisis ekonomi dan krisis kepercayaan kepada pemerintahan orde baru.

Saya tidak akan membahas lebih jauh mengenai reformasi karena sudah banyak berita dan artikel yang lebih detail menjelaskannya. Namun yang menjadi pertanyaan saat ini, "Mengapa kejadian tersebut berdampak pada soal tragedi kerusuhan sara yang besar antara rakyat dan etnis cina".
Mengapa tidak terjadi kerusuhan terkait dengan suksesi kepemimpinan antara sipil dan militer atau faktor agama. Sekali lagi saya tidak akan membahasnya karena semua telah terjadi dan biarlah itu sebagai tanda sejarah.

Ada 6 agenda reformasi sebagai bentuk keinginan rakyat agar Indonesia menjadi lebih baik :
      1. Adili Soeharto
      2. Amandemen UUD 1945
      3. Otonomi daerah seluas-luasnya
      4. Hapuskan Dwi Fungsi ABRI
      5. Hapuskan KKN
      6. Tegakkan supremasi hukum
Sekarang pertanyaanya kalau ujung tombak reformasi pelakunya mahasiswa angkatan 1998, para tokoh nasional dan politisi serta masyarakat yang mampu meruntuhkan cengkraman orde baru dan sampai saat ini merasa bangga atas perannya kala itu, lalu mengapa tidak dapat mengawal serta mengontrol agar tujuan agenda tersebut berjalan dengan baik, bahkan terkesan ada sebagian politikus yang bicara lantang agar KPK bubar dan berusaha melemahkannya justru seolah mendapatkan panggung yang terhormat dan kalian diam saja.!. Bukankah KPK adalah wujud dari adanya butir 5 dari agenda reformasi yaitu " Hapuskan KKN ", yang merupakan biang dari adanya sumber krisis saat itu dan besar pengaruhnya membebani pemerintahan pasca reformasi.

Justru saya heran angkatan atau alumni mahasiswa 1998, tokoh nasional dan politisi yang merasa bangga saat ini karena ikut andil dalam catatan sejarah sebagai pelaku jatuhnya rezim orde baru  hanya melahirkan generasi mahasiswa yang hanya bisa mengangkat kartu kuning di era pemimpin pemerintahan yang berusaha menjauhi KKN dan memerangi korupsi. Yang lebih lucu lagi justru sebagian masyarakat dan tokoh pelaku sejarah reformasi justru masih bersandar pada politisi yang ada hubungan yang sangat dekat dengan orde baru dan meyakinkan bahwa Indonesia akan bersinar terang menuju kejayaan apabila masyarakat mempercayainya.

Periode 20 tahun reformasi hanya melahirkan demokrasi dan keterbukaan namun tidak mampu menciptakan subtansinya untuk membawa Indonesia lebih baik.
Sebentar lagi akan menyongsong pesta demokrasi untuk mendapatkan pemimpin pilihan rakyat yang dianggap terbaik dari daerah, propinsi dan pusat pemerintahan.
Sudah ada tanda-tanda kejadian tentang politik identitas menyangkut agama dan isu PKI namun hingga sat ini pemerintah bersama TNI dan POLRI mampu meredamnya.
Semoga kejadian SARA yang unprediksi dan seolah tidak ada hubungannya dengan masa reformasi tidak terulang di negeri ini,karena bisa berdampak Indonesia hilang dari ingatan kita seperti yang dialami pelaku-pelaku reformasi.

Sekian tulisan saya walaupun singkat semaoga mampu memberi makna ....







Posting Komentar

0 Komentar