REFORMASI TIDAK MENGUBAH APAPUN HANYA DEMOKRASI
Tanpa
terasa 20 tahun sudah Indonesia pasca reformasi, banyak sekali waktu
itu efioria untuk menatap indonesia di masa depan menjadi lebih baik
dari segala hal.
Mungkin sebagian dari kita masih ingat bahwa
kejadian tersebut di awali dengan krisis ekonomi dan krisis kepercayaan
kepada pemerintahan orde baru.
Saya tidak akan membahas
lebih jauh mengenai reformasi karena sudah banyak berita dan artikel
yang lebih detail menjelaskannya. Namun yang menjadi pertanyaan saat
ini, "Mengapa kejadian tersebut berdampak pada soal tragedi kerusuhan
sara yang besar antara rakyat dan etnis cina".
Mengapa tidak
terjadi kerusuhan terkait dengan suksesi kepemimpinan antara sipil dan
militer atau faktor agama. Sekali lagi saya tidak akan membahasnya
karena semua telah terjadi dan biarlah itu sebagai tanda sejarah.
Ada 6 agenda reformasi sebagai bentuk keinginan rakyat agar Indonesia menjadi lebih baik :
1. Adili Soeharto
2. Amandemen UUD 1945
3. Otonomi daerah seluas-luasnya
4. Hapuskan Dwi Fungsi ABRI
5. Hapuskan KKN
6. Tegakkan supremasi hukum
Sekarang
pertanyaanya kalau ujung tombak reformasi pelakunya mahasiswa angkatan
1998, para tokoh nasional dan politisi serta masyarakat yang mampu
meruntuhkan cengkraman orde baru dan sampai saat ini merasa bangga atas
perannya kala itu, lalu mengapa tidak dapat mengawal serta mengontrol
agar tujuan agenda tersebut berjalan dengan baik, bahkan terkesan ada
sebagian politikus yang bicara lantang agar KPK bubar dan berusaha
melemahkannya justru seolah mendapatkan panggung yang terhormat dan
kalian diam saja.!. Bukankah KPK adalah wujud dari adanya butir 5 dari
agenda reformasi yaitu " Hapuskan KKN ", yang merupakan biang dari
adanya sumber krisis saat itu dan besar pengaruhnya membebani
pemerintahan pasca reformasi.
Justru saya heran
angkatan atau alumni mahasiswa 1998, tokoh nasional dan politisi yang
merasa bangga saat ini karena ikut andil dalam catatan sejarah sebagai
pelaku jatuhnya rezim orde baru hanya melahirkan generasi mahasiswa
yang hanya bisa mengangkat kartu kuning di era pemimpin pemerintahan
yang berusaha menjauhi KKN dan memerangi korupsi. Yang lebih lucu lagi
justru sebagian masyarakat dan tokoh pelaku sejarah reformasi justru
masih bersandar pada politisi yang ada hubungan yang sangat dekat dengan
orde baru dan meyakinkan bahwa Indonesia akan bersinar terang menuju
kejayaan apabila masyarakat mempercayainya.
Periode 20
tahun reformasi hanya melahirkan demokrasi dan keterbukaan namun tidak
mampu menciptakan subtansinya untuk membawa Indonesia lebih baik.
Sebentar
lagi akan menyongsong pesta demokrasi untuk mendapatkan pemimpin
pilihan rakyat yang dianggap terbaik dari daerah, propinsi dan pusat
pemerintahan.
Sudah ada tanda-tanda kejadian tentang politik
identitas menyangkut agama dan isu PKI namun hingga sat ini pemerintah
bersama TNI dan POLRI mampu meredamnya.
Semoga kejadian SARA yang
unprediksi dan seolah tidak ada hubungannya dengan masa reformasi tidak
terulang di negeri ini,karena bisa berdampak Indonesia hilang dari
ingatan kita seperti yang dialami pelaku-pelaku reformasi.
Sekian tulisan saya walaupun singkat semaoga mampu memberi makna ....
0 Komentar