IG

Header Ads
#

Playing Victim Demokrasi Melawan Suara Rakyat Suara Tuhan





Narasi-narasi kaum oposisi selama ini mengenai menegakkan demokrasi sedang diuji, apakah mereka benar-benar melakukan cara konstitusional dalam berdemokrasi atau justru sebaliknya.
Saat ada moment mengenai pergantian kekuasaan atau pemilu yang rawan akan terjadinya kerusuhan pasti ada pihak ke tiga yang ikut membonceng menunggangi agar tujuan mereka juga dapat diperjuangkan.

Kejadian saat ini memang sarat banyak kepentingan, baik motif politik, ekonomi dan idealisme menjadi satu. Dalam keadaan yang demikian dibutuhkan para tokoh elit yang berjiwa negarawan agar semua mempunyai kesamaan sikap bahwa membangun peradaban Indonesia menuju keadaan yang lebih baik dalam segala bidang jauh lebih penting daripada hanya perebutan kekuasaan semata.

Kemenangan dan kekalahan dalam perebutan kekuasaan dalan demokrasi adalah hal yang biasa karena pertarungan tersebut akan ada setiap 5 tahun sekali yang telah diatur dalam konstitusi, persiapkan segala sesuatunya untuk memenangkan hati rakyat yang selalu di dengungkan sebagai suara rakyat suara Tuhan dengan cara-cara simpatik dengan memperjuangkan aspirasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia pada umumnya baik di bidang keadilan atau kemakmuran serta kesehjateraan masyarakat secara luas.

Cukup sudah pelajaran demokrasi saat ini yang dari awal sudah dibangun dengan cara ikut melakukan pertarungan politik tetapi tidak percaya pada semua intitusi negara  yang menyelenggarakan demokrasi itu sendiri. Kalau dari awal sudah tidak percaya dengan KPU, BAWASLU dan Mahkamah Konstitusi maka nantinya apabila ada kerusuhan juga tidak percaya kepada POLRI dan TNI maka jangan lagi teriak demokrasi.

Untuk mendapatkan kepercayaan rakyat jual tampang, punya modal besar, intelektual semuanya belum cukup karena dibutuhkan proses yang panjang agar masyarakat yakin bahwa anda memang berjiwa negarawan dan merperhatian rakyat lewat rekam jejak yang jelas.

Semoga permainan Playing Victim Demokrasi akan berakhir dengan menggemanya suara rakyat adalah suara Tuhan. Sebarapa banyak peran yang dimainkan semuanya tidak akan terjadi apabila Allah tidak meridhoi, untuk itu jangan lagi permainkan atas nama rakyat dalam berdemokrasi.

Salam opininet.

Posting Komentar

0 Komentar