Sudah terkenal dari jaman dulu bahwa kwalitas produk cina sangat dibawah standart, teknologi semakin maju tetap saja produk cina kwalitas semakin rendah dan payahnya lagi produk-produk tersebut bisa masuk membanjiri pasar di Indonesia dengan mudah.
Hal demikian tentu saja berakibat serius apabila pemerintah Indonesia tidak bereaksi atau justru mempermudah masuknya barang import tersebut tanpa memberi sanksi tegas terhadap standarisasi produk guna melindungi konsumen dan produsen di Indonesia.
Badan standarisasi nasional Indonesia harusnya serius untuk melakukan pengawasan dan melarang terhadap produk-produk cina yang jauh dari standart untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat Indonesia pada umumnya, jangan sampai SNI hanya diterapkan kepada produsen yang berinvestasi di Indonesia justru tidak mempunyai pasar di negeri sendiri karena diharuskan bersaing dengan produk cina berkwalitas sampah yang dipakai dalam hitungan hari sudah tidak berguna.
Pembiaran terhadap produk cina dibawah standart ini mempunyai pengaruh cukup besar uang yang keluar negeri dan membuat program SNI hanyalah sebatas labeling tanpa melindungi hak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan barang yang berkwalitas dengan biaya yang dikeluarkan karena produsen harus bersaing dengan pasar yang tidak seimbang dan pada akhirnya kwalitas SNI juga patut dipertanyakan.
Berikut adal contoh-contoh produk rumah tangga dari cina berkwalitas sampah :
Produk ini terkesan bagus dalam desain dan flexibel dalam penggunaan namun sebenarnya dalam hitungan hari dipastikan hanyalah sebuah produk sampah yang tidak dapat dipergunakan.
Produk sendok polkadot dari cina ini terkesan menarik dari tampilannya namun bisa dipastikan dalam beberapa hari pemakaian akan menjadi produk sampah tidak gerguna karena patah.
Produk kasur angin ini terkesan bagus namun bisa dipastikan hanya dalam beberapa kali pemakain akan bocor karena kwalitas bahan rendah yang berakibat menjadi sampah.
Demikin penjelasan mengenai membanjirnya produk-produk cina berkwalitas sampah dan contoh diatas hanyalah beberapa saja diantara ribuan produk yang ada dan mampu membuat masyarakat Indonesia terpedaya dan menguras trilyunan rupiah keluar dari belanja komsumtif keluar negeri dan tentu saja membuat produsen dalam negeri tidak mampu bersaing apalagi berhadapan dengan SNI di negeri sendiri. Pertanyaannya mengapa harus SNI kalau produk sampah kwalitas rendah membanjiri dan bebas diperdagangkan tanpa pengawasan di Indonesia dan kapan masyarakat Indonesia terlindungi dan mendapatkan harga yang layak sesuai yang diharapkan.
Jangan lupa untuk follow dan like opininet agar anda selalu terhubung dengan kami. Salam opininet.
274 Followers
0 Komentar