IG

Header Ads
#

Kapan PSBB Berakhir....Seberapa Efektifkah??

Saya sudah cukup lama tidak menulis, karena belum ada inspirasi yang menggelitik jari dan hati untuk melakukannya. Namun sejak adanya PSBB yang mungkin sudah berjalan hampir 3 bulan ini tergerak untuk menulis karena banyak hal yang membuat suasana batin tersayat melihat dan mendengar keluhan dari kaum lemah yang terdampak.

Baiklah saya mencoba mengamati dari 3 wilayah kota dan kabupaten di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Pasuruan dan Malang.
Sebelum PSBB di berlakukan di ketiga kota dan kabupaten tersebut diatas di berlakukan hingga saat ini, saya sering melakukan aktivitas berkendaraan motor setiap harinya di wilayah tersebut, hal itu di karenakan tuntutan pekerjaan. Kebetulan home base berada di titik tengah tepatnya di Pandaan kabupaten Pasuruan.

Dari pengamatan yang saya lakukan secara umum pemberlakuan PSBB sangat berpengaruh kepada golongan ekonomi lemah dan mereka hanya bisa pasrah dan tidak berdaya dengan yang dialaminya. Bagi golongan ekonomi menengah keatas juga terpengaruh namun mereka masih bisa mengkonsumsi tanpa mengurangi menu makanan setiap harinya, tidak demikian dengan yang dialami kaum ekonomi lemah. Mereka mungkin sudah berpuasa sebelum bulan puasa tiba.

Baiklah saya mulai dengan kota/kab Malang, sebelum di berlakukan PSBB pertengahan bulan April 2020 di wilayah tersebut sudah banyak para pedagang yang mengeluh dengan kondisi pandemi covid-19 ini, terutama untuk pedagang kaki lima dan warkop, mereka di haruskan tutup dan tidak boleh membuka usaha dikarenakan dapat terjadi pengumpulan masa namun saya mengamati resto yang menengah keatas tidak diberlakukan demikian karena memungkinkan melakukan delivery pesanan secara online walaupun yang berkumpul bukan pengunjung tapi berganti dengan para driver ojol dan tentunya masih menerima pengunjung yang makan di tempat, sungguh perlakuan yang sangat tidak adil.

Tentu saja dengan berlakunya PSBB di kota Malang semakin lama lagi penderitaan mereka, demikian pula dengan nasib para salesman rata-rata harus berjuang lebih keras walau dihadapkan sulitnya memenuhi target penjualan dan meningkatnya opresoanal dikarenakan sering ditolak masuk di wilayah kecamatan dan desa serta sulitnya mencari makan yang murah meriah langganan yang biasa di hampirinya. Sungguh tersayat bagi kita yang mendengar keluhan mereka yang langsung berdampak nyata bagi keluarga dan pendapatan mereka.

Untuk wilayah Surabaya dan Pasuruan secara umum untungnya masih ada toleransi bagi mereka untuk buka usaha walaupun di batasi hingga jam 21.00 (wib). Namun dengan penanganan pandemi covid-19 yang terlalu lama bagaimanapun juga golongan ekonomi lemah sangat merasakan dampak yang paling besar beban yang harus dipikulnya.

Mungkin apabila penanganan pemerintah serentak di wilayah Indonesia dengan kordinasi pusat dan daerah maksimal 2 (dua) bulan dan dilakukan secara terukur serta evaluasi yang terus menerus  dalam memberlakukan PSBB pengorbanan mereka dapat segera teratasi dengan fasilitas bantuan sosial bagi yang terdampak, namun dengan situasi saat ini masyarakat justru semakin kehilangan harapan dan kepercayaan kepada para pemimpinnya.

Lalu sampai kapan penanganan covid-19 ini akan berakhir, sedangkan yang dipertunjukan hanya senjata tradisional untuk menghadapinya, tentu saja jauh panggang dari api kalau kita mengharapkan keberhasilannya. Namun bagaimananapun kita sebagai orang yang beriman tetap harus bisa mensyukuri dengan keadaan saat ini karena berita yang kita dengar Indonesia dengan penduduk yang besar dan wilayahnya jumlah angka kematian masih boleh dikatakan masih rendah namun biaya yang dikeluarkan pusat dan daerah sangat fantastis belum lagi dampak sosialnya. Sekali lagi biayanya ratusan trliyun dengan menggunakan senjata tradisional yang dimilikinya, tentu saja anda paham maksud saya kalau dibandingkan dengan kuda beranak keledai.

Semoga pemerintah cepat memutuskan untuk segera menuntaskan masalah ini, karena masyarakat mungkin sudah tidak takut lagi dengan covid-19 tetapi yang ditakutkan adalah keberlangsungan untuk hidup secara normal baik dengan slogan new life, new normal, bersyukur lagi kalau new gun artinya Indonesia mampu mengatasi dengan senjata baru dengan ilmu dan pengetahuan modern membawa peradaban baru yang mencerahkan serta memberi harapan masyarakat ekonomi lemah khususnya. Setujukah anda....

 
  


Posting Komentar

0 Komentar