IG

Header Ads
#

Maju Kena Mundur Kena Soal PILPRES




Pilpres 2019 akan mencapai klimaksnya, namun situasinya belum menampakkan tensi menurun. Situasi Pilpres kali ini memang sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya pasca reformasi, dari awal memang sudah nampak strategi untuk pecah konflik yang melibatkan masa terjadi. Namun semua bisa terkendali karena masing-masing mampu mengatur permainan dan strategi. Saya mulai set back atau mundur saat baru awal dimulainya masa kampanye, serangan awal sudah terjadi dengan konferensi pers lengkap oposisi seolah membidik petahana dalam hal ini juga sebagai pemerintah bahwa terjadi penyerangan atau penganiayaan terhadap aktivis perempuan senior. Agar dapat kita rangkum semua kejadian dari awal maka saya tandai dengan label di bawah ini :


AKTIVIS PEREMPUAN SENIOR DIANIAYA

Kemudian ribut masalah ribuan ktp tercecer dan permasalahan DPT atau daftar pemilih tetap 2019 yang tidak henti-hentinya di bahas oleh media yang menurut versi oposisi adalah sesuatu yang patut dicurigai.


KTP DAN DPT DIRAGUKAN

Setelah itu lahir gerakan Ganti Presiden yang pada akhirnya memakan korban Ahmad Dhani karena terjadi perbuatan tidak menyenangkan dan ujaran kencian dengan kejadiaan di Surabaya.


GANTI PRESIDEN

Situasi semakin panas karena lontaran kata dari tokoh elit Amin Rais yang menyatakan,"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) pagi.

"Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya... Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia. (sumber CNN)
Hal ini menimbulkan polemik adanya partai Allah dan partai setan. Kemudia ada juga lontaran dari tokoh senior tersebut tentang people power yang juga menjadi polemik  di berbagai media masa.


PARTAI ALLAH DAN PEOPLE POWER

Kemunculan 3 tokoh yang sering menyerang namun seolah diluar tim pemenangan bpn prabowo sandi yaitu rizal ramli, said didu dan rocky gerung yang mempunyai spesialisasi ekonomi,  kebijakan pemerintah dan akal sehat .


MENYERANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN AKAL SEHAT

Kemudian pasca pemilu 5 jam setelah pencoblosan prabowo langsung melakukan sujud syukur dan mengklaim bahwa dirinya sebagai pemenang pemilu menurut real count versi internal dan tidak percaya dengan real count dari berbagai media yang memenangkan jokowi.

KLAIM KEMENANGAN DAN TIDAK PERCAYA MEDIA LOKAL

Situasi semakin meningkat kejadian di Malaysia tentang video viral penggrebekan oleh relawan prabowo namun pelakunya dibiarkan kabur akhirnya tidak jelas beritanya namun menurut saya banyak kejanggalan, hal itu sebuah strategi saja mengapa tidak terungkap karena biar permainan semakin panjang. Kemudian setelah itu merebak serangan terjadinya pemilu yang curang secara terstruktur, masif dan brutal dan sebenarnya saya belum paham serangan itu di tujukan kepada siapa, penyelanggara pemilu KPU, pengawas pemilu BAWASLU atau pemerintah.
Kalau pemilu 2019 dianggap sudah tidak lagi bisa dipercaya berarti seolah semua institusi lembaga diluar pemerintah yang independen merupakan boneka pemerintah termasuk KPK. Tentu saja tuduhan itu sangat serius dan harus bergerak maju untuk membuktikannya kepada rakyat. Sebagai langkah awal prabowo melakukan konferensi pers kepada berbagai media asing secara tertutup membicarakan tentang kecurangan pemilu di Indonesia.


KECURANGAN PEMILU TERSTRUKTUR MASIF DAN BRUTAL

Dari semua kejadian diatas tentu saja PEMILU 2019 bukan hanya sekedar pilpres lagi namun skenario kalah sudah diantisipasi dengan plan B yang dipersiapkan untuk terus bergerak agar bergeser kepada isu seolah rakyat harus melakukan perlawanan agar berdaulat karena pemilu curang, namun sayangnya langkah fatal yang tidak diperhitungkan prabowo adalah mengklaim kemenangan hingga 3 kali konferensi pers dengan 62% pada akhirnya di koreksi sebesar 54% harus mampu untuk dibuktikan dan tentu saja dia akan merasa kesulitan makanya pihak bpm prabowo tidak mau menyelesaikan masalah sengketa pemilu di mahkama konstitusi.

Kalau semua rangkaian peristiwa dari kubu oposisi di petakan maka terlihat seperti ini :
  •  Memberikan opini negatif kepada petahana :
           AKTIVIS PEREMPUAN SENIOR DIANIAYA 
          KTP DAN DPT DIRAGUKAN


  •  Menghasut dan mengajak masyarakat :

           GANTI PRESIDEN
          PARTAI ALLAH DAN PEOPLE POWER


  •  Menjelaskan kegagalan pemerintah :

           MENYERANG EKONOMI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN AKAL SEHAT
          KLAIM KEMENANGAN TIDAK PERCAYA MEDIA LOKAL



  •  Harus ada pergantian pemerintahan :
           KECURANGAN PEMILU TERSTRUKTUR MASIF DAN BRUTAL
         
Dengan melihat strategi yang dilakukan oleh bpn prabowo dan juga banyak mantan jendral bergabung tentu saja semakin menarik untuk dianalisa apa sebenarnya yang bakal terjadi, apalagi didukung dengan sekelompok organisasi islam yang ingin eksis diluar NU dan muhammadiyah. 

Bukankah semua yang bergabung dengan oposisi sebagian besar mempunyai historis yang kuat dengan orba dan bisa saja mereka akan terlihat saat akhir pertunjukan tiba.
Mungkin semua itu erat kaitannya dengan kebijakan pemerintahan jokowi yang telah membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) pada Rabu (13/5/2015), Pertamina berhasil menghemat Rp 250 miliar per hari. Merebut kembali Blok Mahakam, Rokan, dan Freeport, semua itu merupakan bisnis bagi mereka-mereka yang ada hubungannya dengan orde baru dan tidak kecil perputaran uangnya dan semua tahu mantan jendral banyak bersinggungan dengan perusahaan strategis seperti itu apalagi group cendana. Kekalahan ini semakin menguras banyak modal dan hilangnya pundi-pundi bisnis tinggalan orba dan hanya pemilu 2019 adalah kesempatan emas yang dapat diharapkan untuk kembali eksis.

Semoga rakyat semakin cerdas bahwa pemilu saat ini sarat kepentingan, disamping perebutan kekuasaan, bisnis dan ideologi menjadi satu untuk mendapatkan kesempatan dukungan rakyat dan mudah2an rakyat jangan menjadi kambing yang mengembek atau anjing yang menggonggong, mungkin lebih baik diam saja dan melihat pertarungan akan berakhir sampai dimana karena lawan yang di anggap plonga plongo justru mempunyai berbagai jurus yang sulit di tebak, contoh pemindahan ibu kota ke luar jawa yang serius di hembuskan saat kepala mulai penat bpn prabowo dengan situng KPU.

Posting Komentar

0 Komentar